Aku akan terbang

Pagi ini akau terbangun ,duduk di kursi rodaku.Dan langsung mengambil tayamum.Aku berada di rumah sakit,kakiku hamper lumpuh.Sungguh sulit untuk digerakkan.Aku tak merepotkan seorangpun lagi.lalu menjalankan sholat
Kejadian ini,terjadi seminggu lalu.Kami pulang dari rumah nenek.Waktu itu sudah larut jam 11 malam.Ayah terlihat sangat lelah,akau juga lelah.Aku tidak kuat membuka mataku,akhirnya akupun tidur.”yah!,apa tidak apa-apa ?.kita tidak istirahat dulu apa?.Lihat anank-anak saja sudah tidur lelap .”kata Ibu.”bu,lihat saja jalan-jalan sekitar kita.Ditempat seperti ini mana ada tempat peristirahatan ?”jawab Ayah.
Tiba-tiba aku terbangun karena suara dari truk.Ayah berusaha menghindari truk itu.Tapi tidak bisa,mobilnya keluar dari jalan dan menabrak pohon yang cukup besar.Seketika semuanya gelap.Aku tak dapat bergerak,kakiku terjepit kursi mobil.Ayah,Ibu,adik …….mereka ??.semua gelap.
Dan mulai saat itu hingga sebulan ini aku ada dirumah sakit.Aku tak bisa menerima semua ini.Ayah dan Ibuku meninggal sedangkan adik koma hingga sekarang dan belum sadar juga.kasihan dia,dia masih umur 9tahun sudah mengalami hal seburuk ini.
Aku trauma,bila mengingat kejadian itu lagi.Hampir setiap malam aku menangis.Tak bisa melakukan apapun hanya bisa tidur dan duduk di kursi roda di rumah sakit.’Ditinggal oleh kedua orng tua,bagaimana aku bisa menjalani hidupku dan menjaga adikku?,aku hanya anak SMA apa bisa?,Apa yang harus ku lakukan?’tangisku tiap malam.
Siang itu di rumah sakit,ada seorang perempuan masuk ke kamarku.Dia mbak Riza,anak Om Faiz saudaraku.”Assalamualaikum.maaf!,kamu yang namanya Azizah kan?”mbak Riza.”wa’alaikum salam.iya saya Azizah.”jawabnya.”Oh ya,saya ini anaknya Om faiz,mulai sekarang aku ynag akan menjagamu juga.Aku dengar adikmu koma ,apa juga dirawat di sini?”katanya sambil mengganti bunga yang layu diatas meja.
“ya”jawabku singkat.”kamu harus kuat ya!,aku ikut berduka cita atas semua yang terjadi padamu.setelah kau sembuh,kita akan tinggal bersama dirumah Om Faiz .ok!”ucapnya sambil tersenyum kecil padaku.Dia  terus saja berusaha menyemangatiku,agar aku kuat.tapi aku tak  suka.
Suatu siang mbak Riza dipanggil dokter,entah apa yang mereka bicarakan.Tak lama kemudian mbak Riza masuk kamar.”apa yang kau bicarakan dengan dokter ?”tanyaku.”mulai minggu ini kau harus ikut terapi,untuk kesembuhan kakimu.”jawab mbak Riza.
Terlihat jelas sekali di wajahku kalau aku tak mau mengikutinya.Untuk apa aku mengikutinya ?,kalau akhirnya aku tidak akan sembuh ?.”sudahlah ,zah.ini demi kebaikanmu juga !.ikutilah !.mbak tau kau masih trauma kan ?.Zah,kalau kita tidak mencobanya,kita tak akan tau hasilnya .kalau kau melakukannya insya Allah kau sembuh !”mbak Riza.
Keadaan mulai hening.Lalu terdengar adzan.”Ok,baiklah.refreshkan dirimu.ayo kita sholat!.aku tidak akan memaksamu,akan ku tunggu jawaban darimu.kau boleh menjawabnya kapan saja !”katanya lalu meninggalkanku.”baiklah.”ucapku pelan
Besoknya,aku duduk di kursi rodaku melihat keluar jendela.Aku lihat di salah satu ranting pohon.Kulihat ada beberapa telur burung menetas,tak begitu lama dating induknya membawa makanan untuk mereka.pemandangan yang indah,’andai saja mereka masih ada ,mereka akan menemaniku seperti itu’batinku.
Cklek,pintunya terbuka.Kulihat dia membawa bungkusan besar berisi buah.Dan dibelakangnya ternyata ada dua orang gadis.Mereka teman sekolahku,Ani dan Syifa.”Assalamualaikum Azizah,gws yah.kami bawa buah untukmu.”ucap mereka bersamaan .”waalaikum salam .hei,akhirnya kalian kesini juga .kemana saja kalian ?”tanyaku.”maklumlah,tugas sekolah kami banyak .jadi tak punya waktu untuk kesini,maaf!”kata Syifa sedikit menundukkan kepalanya.”Ah tak apa.”jawabku.
Ini sudah lusa,aku tetap belum memberikan jawaban.”huh,kenapa hidupku seperti ini ?”kataku.Aku kembali menatap keluar jendelaku.Kulihat induk burung itu mengajari anak-anaknya terbang.Mereka masih bayi ,kenapa harus terbang?.Akhirnya usaha sang indukpun tak berhasil.
Hampir setiap harinya aku selalu memperhatikan burung-burung itu.Kulihat
Bagaimana usaha mereka untuk bisa terbang dan dengan usaha mereka dan bantuan dari induknya akhirnya mereka bisa terbang
           Burung-burung itu mengingatkanku pada kehidupanku sekarang ini.Ibaratkan burungyang harus mau dijatuhkan beberapa kali oleh induknya agar bisa terbang.Itu sama denganku,kalau aku mengikuti terapi itu,dan berusaha untuk sembuh.Kemungkinan aku bisa sembuh mulai terlihat.
           Dan dengan seberkas semangat dan motivasi mbakRiza juga pelajaran dari sebuah kehidupan burung.akupun mempunyai keputusan untuk mengikuti terapi itu.”eng…mbak Riza.Aku mau mengatakan kalau aku mau mengikuti terapi itu.Siapa tau,aku bisa sembuh.”kataku.
          “ Akhirnya adikku ini mau juga ikut terapi!”katanya sambil mengacak-acak rambutku.Akhirnya akupun mengikuti terapi.Dan minggu-minggu berikutnya hingga baru-baru ini kakiku mulai pulih dan sembuh.Bahkan ,adikku yang koma sudah mulai sadar.Ini keajaiban besar,terima kasih ya Allah,Ini semua berkatmu .

           Kakiku sembuh,adikku pulih,kehidupan sudah mulai membaik dan hidup bersama di rumah Om Faiz.Aku kembali sekolah dan menjalani kehidupanku seperti sedia kala.Aku kini  bisa terbang mengepakkan sayapku di atas awan biru meraih cita-citaku setinggi mungkin.(zii)

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hai, nama saya Iva Jaziilatur Rohmah. Seorang gadis yang terobsesi dengan dunia seni dan design. Seperti judul blog saya "Delight", saya harap pembaca dapat memperoleh banyak kesenangan dan sejenak melupakan masalah yang sedang dihadapi. Karena Allah tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan kita. Semoga bermanfaat dan enjoy this blog !

0 comments:

Post a Comment