Home
Archive for
2016
“Bukan melupakan
yang jadi masalahnya, tapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima, maka dia
akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika ia tidak bisa nemerima, dia tidak
akan pernah bisa melupakan.” –Hujan, Tere Liye
Baru saja Guru BK masuk ke kelas
XII-IPA7. Beliau memberitahu tentang jalur PMDK untuk vokasi di sebuah
universitas. Kalau dipikir-pikir, itu jalur yang mungkin mudah dilalui. Tapi
bukankah lebih membanggakan jika bisa lolos jalur SNMPTN atau SBMPTN ?.
Tiba-tiba seorang teman datang membuyarkan lamunanku. “ Hei, gak mau ikut ?”
tanyanya. “Gratis gak ?” jawabku. “Gak tau, tapi aku tertarik banget sama
univ-nya” katanya. “Bentar pikir-pikir dulu” jawabku. “Buruan terakhir hari
ini” katanya. “Hah ?” kagetku.
Aku berpikir keras, SNMPTN
kelihatannya gak lolos, ikut SBMPTN takut sulit. Akhirnya kuputuskan untuk
ikut. Istirahat pertama, aku dan temanku beranjak ke ruang BK. Ternyata jalur
ini gak gratis, bayar 200.000. Dapat uang darimana ?. Stelah sampai di kelas,
temanku memutuskan untuk tidak ikut. Kenapa ?, dia takut diterima dan tidak
akan diambilnya. Karena dia juga mengambil jurusan kedokteran di univ tersebut.
Tapi dengan pertimbangan yang cukup besar, akhirnya aku maju sendiri.
3 hari kemudian aku mulai mengisi
data-data untuk PMDK, itu sekitar awal april 2016. Setelah itu waktuku aku
fokuskan untuk UN. Setelah UN, mulailah aku melengkapi semua datanya dan
mengirim semua lewat pos. Yang menyakitkan lagi, dari seluruh anak di
sekolahku, hanya aku saja yang mengirim lewat sekolah. Anak kelas lain memilih
mengirimnya sendiri. Jadi hari itu aku kebingungan mengurus semuanya sendiri.
Setelah pengiriman data, waktuku
hanya kuhabiskan dengan belajar untuk SBMPTN. Entah apa yang menggangguku, aku
tak konsen belajar. Isi kepalaku hanya takut, nantinya siapa temanku dari
sekolah untuk kesana. Univ-nya berada di Solo. Jurusan yang aku ambil tidaklah
berat, yaitu Desain Komunikasi Visual. Daya tampungnya lumayan dan saingannya
pun tidak berat. Aku berpikir dua kali, nantinya apa yang kupelajari akan
sangat berbeda, karena itu jurusan ilmu social bukan alam.
Sebenarnya aku ingin melanjutkan
studi di bidang IPA, tapi aku takut aku tidak akan bisa menghasilkan apapun
disana. Untuk masuk di jurusannya saja itu tidak akan mudah, mengingat
nilai-nilaiku yang sangat pas-pasan. Jika aku diterima di DKV tersebut, akankah
aku ambil ?. Aku mulai tidak bersemangat lagi, bagaimana ini ?. Aku curhat
kepada teman- temanku. “Sudahlah, kalau itu jalanmu jalani saja” hibur temanku.
Tanggal 2 Mei 2016, saatnya
pengumuman jalur PMDK. Dari jam 6 pagi aku sudah membuka laptop. Belum ada
apa-apa di website-nya. Jam 7, jam 8, jam 9, aku mulai kesal. Aku
memutuskan untuk membantu Ibuku mamasak saja, itu lebih baik daripada melihat
layar laptop yang penuh dengan radiasi. Jam 11 lebih 10 menit, akhirnya
pengumumannya dapat dibuka. Kumasukkan nomer pendaftaranku perlahan. Dengan
santai aku meng-klik button bertuliskan cari. Warna biru, diterima di
prodi D3 Desain Komunikasi Visual. Kuberitahu ibuku. Alhamdulillah, dengan
nilai rapot yang seperti itu, aku bisa diterima di jalur undangan versi D3 itu.
Segera saja aku melihat apa
persyaratan selanjutnya. Tetapi agak kecewa juga, aku diharuskan hadir di
univ-nya tanggal 31 Mei, bertepatan dengan pelaksanaan ujian SBMPTN. Mau tidak
mau aku harus mengambil jurusan D3 DKV itu. Berat….., berat sekali rasanya
meninggalkan dunia IPA yang sudah kujalani selama 3 tahun ini. Ya Allah inikah
jalan untukku ?.
Sebelum daftar ulang aku kebingungan
bagaimana jalur PMDK ini terhubung ke bidikmisi. Walaupun uang daftar ulang
yang aku bayarkan sesuai ukt di kelompok 2, aku masih butuh bidikmisi. Fail…..
dijalur tersebut tidak ada bidik misi. Bidikmisi hanya bisa diajukan saat sudah
menjadi mahasiswa. Kenapa jalan yang ambil sulit sekali Ya Allah. Setiap hari,
di kala sepertiga malam tidak jarang aku selalu meminta petunjuk kepada Allah.
Apa yang seharusnya aku lakukan, jurusan DKV bukanlah jurusan yang membutuhkan
sedikit uang.
Beberapa hari kemudian, aku pergi ke
sekolah mengambil legalisir. Disana aku tau kalau 9 teman sekelasku lolos jalur
SNMPTN, ada yang di ITB, IPB, UNAIR, dan univ lainnya. Rasanya kenapa sakit
sekali, terlebih satu sekolah tidak ada yang lolos SNM di ITS dan aku mengambil
jurusan di ITS juga saat SNMPTN. Tapi hari itu aku juga mendapat kabar baik.
Untuk anak kabupaten sepertiku ada beasiswa khusus. Tapi hanya satu kali dapat,
itupun bisa 5-7 juta. Lumayan untuk biaya awal kuliah pengganti bidikmisi.
Saat berpas-pasan dengan guru,
mereka selalu bertanya. “Kamu diterima dimana ?” tanya Guruku. Temanku yang
lolos SNM dengan santainya menjawab ITB, IPB, UNAIR dengan jurusan yang
bagus-bagus. Sedangkan aku, “Saya di terima di UNS Solo, tapi itu vokasi.
Jurusanya DKV.” “Tidak apa-apa dong, yang penting dijalani saja. Siapa tau
nanti kamulah yang paling berhasil” jawab Guruku. Setiap guru mengatakan itu
tidak apa-apa dan aku juga mendapat banyak nasihat dari mereka. Rasanya senang
sekali, bisa mendapat sekolah saat semua teman masih harus tes SBMPTN.
29 Mei 2016,
Hidupku rasanya sudah tenang
kembali, walupun tak lolos SNMPTN, tak dapat Bidikmisi, melepaskan dunia ilmu
alam. Tapi aku pastikan aku akan dapat bidikmisi suatu hari nanti, mendapatkan
gelar sarjana setelah diploma, dan melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya.
Amiiiinnn……. . Hari ini aku menata seluruh berkas-berkas yang aku butuhkan
untuk kubawa ke solo.
“Nak, Ibu bawakan marsmallow”
kata Ibuku. “Darimana ?” tanyaku. “Tetangga, katanya ucapan selamat” jawab
Ibuku. Aku hanya tersenyum. “Tidak apa-apa nak, bagi orang tuamu ini. Diterima
di universitas negeri itu sudah cukup, apalagi universitas ternama di Solo itu.
Diploma juga bisa jadi sarjana. Kamu jalanin aja dengan sungguh-sungguh.
Sekarang tinggal menunggu beasiswa dari kabupatennya” nasihat Ibu.
Kumakan marsmallow
yang lembut itu. Manis sekali…… . Siapa yang tau apa yang kulalui sebelum
memakan marsmallow ini, aku sudah menelan banyak sekali kapahitan yang
aku rasakan. Banyak sekali yang aku lalui untuk bisa bertahan di jalan ini. Sekarang
aku harus belajar menerima dan menghapus semua kepahitan-kepahitan itu, jika
tidak, aku akan kehilangan semangat untuk belajar lagi. (zii)
Tipografi sederhana ditambah foto sang pembuat. Crop-an foto lama yang penuh kenangan. Berharap apa yang ditulis olehnya bisa menjadi kenyataan. Amiiin .......
Yang kedua ada logo. Makna tersendiri dari logo ini adalah sederhana. Logo ini hanya tersusun dari shape persegi dan lingkaran. Ditengahnya ada perpaduan garis. Garis tersebut adalah perpaduan huruf, yaitu "IVA". Itu merupakan nama sang pembuat logo. Untuk memudahkan orang yang melihat, ditambahkan panah untuk memperjelas bentuk huruf. Dari segi warna juga itu hanya tersusun dari warna hitam dan putih, sehingga menambah kesan sederhananya.
Yang kedua ada logo. Makna tersendiri dari logo ini adalah sederhana. Logo ini hanya tersusun dari shape persegi dan lingkaran. Ditengahnya ada perpaduan garis. Garis tersebut adalah perpaduan huruf, yaitu "IVA". Itu merupakan nama sang pembuat logo. Untuk memudahkan orang yang melihat, ditambahkan panah untuk memperjelas bentuk huruf. Dari segi warna juga itu hanya tersusun dari warna hitam dan putih, sehingga menambah kesan sederhananya.
Untuk yang kedua kalinya, inilah lukisanku. Lukisan yang aku kumpulkan untuk ujian praktek akhir seni rupa. Sudah dari awal semester, aku merencanakan konsep lukisan ini. Galaxy, itu tema yang aku ambil. Aku sudah mencoba berkali-kali, tapi tidak berhasil. Tapi setidaknya aku memberikan efek bintang yang banyak sekali di lukisanku ini. Jadi, tidak jauh dari konsep galaxy.
Awalnya aku berencana menandingi lukisan Van Gogh yang berjudul sama, Starry Night. Tapi, mimpi sajalah. Aku ini pelukis amatiran. Lebih enak membuat gambar sketsa, zentagle, atau doodle. Dibagian gunung, aku terlalu banyak memberi efek es. Yah…, jadinya malah kayak coretan anak TK. Saat aku bawa lukisanku ke sekolah, semua anak melihat lukisanku. Mereka salah fokus !. Mereka terlanjur terpesona dengan indahnya efek bintang yang aku buat. Tapi saat guru yang melihat, ternyata masih ada juga kekurangannya.
Adakah yang penasaran gimana sih caranya buat efek bintang dalam lukisan ?
Rahasianya Sikat Gigi.
Sikat gigi ?, gak salah ?. Iya, sikat gigi.
Caranya mudah. Ini bukan ideku sendiri, tapi ini temuanku saat browsing di intrnet.
- Pertama siapkan dulu gambaran langit malam yang indah.
- Lalu basahi bulu sikat gigi dengan cat putih. Ingat !, jangan banyak-banyak membasahinya. Jika terlalu banyak, maka ukuran bintang yang dihasilkan akan besar.
- Gesek-gesek bulu sikat gigi yang basah di atas gambaran langit malam. Perhatikan jarak sikat dengan gambar.
- Tunggu kering, lalu jadilah efek bintang pada lukisan.
Kembali ke lukisanku. Aku sendiri merasa tidak yakin aku membuat lukisan sebagus itu. Walau ada kekurangannya. Mungkin efek salju dan tanah yang aku buat kurang terlihat nyata. Tapi setelah melihat jadinya, suasana malam berbintang yang aku buat sangat terasa. Itulah sekilas tentang lukisan yang kubuat. Semoga cara memberikan efek bintangnya bermanfaat.(zii)
Foto Asli :
Lukisan pertama !. Setelah sebelumnya ada gambar doodle dan perspektif, kali ini ada lukisan. lukisan yang aku buat disini bertema floral. Bungalah yang kupilih dan nama bunganya .......... . Jujur aku tidak tau nama bungaya. Yang aku tahu, daun dari tanaman ini bisa untuk obat menurunkan tekanan darah. Tanaman ini tertanam di halaman samping rumahku. Bunganya cantik sekali, sampai-sampai aku menjadikannya objek lukisan.
Lukisan ini kubuat untuk tugas sekolah. Pada hari-hari sebelum pengerjaan, guru seni rupa banyak menunjukkan video-video tutorial melukis. Dari pengalamanku sebelumnya, aku kurang pandai dalam hal lukis. Maka dari itu, aku memilih bentuk bunga yang sederhana, yaitu bunga ini. Tolong yang tahu apa nama bunga ini, beritahu di komenan ya.
Awalnya ada masalah. Aku memakai cat poster bukan cat air. Cat posterku kering. terpaksa aku harus mencari cara untuk mengakalinya. tidak mungkin aku beli cat air yang mahal. Jadi disini aku berbagi informasi. Jika cat postermu kering, maka genangi cat dengan air dan cairkan kembali perlahan. Butuh kesabaran ekstra disini, sabar ya . Walaupun sulit memakai cat yang encer, tapi dengan kesabaran hasilnya pasti akan tetap baik. Dari ketidak-ahlianku dalam melukis, aku mencari banyak tutorial melukis di Youtube, mempelajarinya lalu mulai melaksanakannya. Dan akhirnya jadilah lukisan bunga yang aku tidak tahu namanya ini. (zii)
Lukisan ini kubuat untuk tugas sekolah. Pada hari-hari sebelum pengerjaan, guru seni rupa banyak menunjukkan video-video tutorial melukis. Dari pengalamanku sebelumnya, aku kurang pandai dalam hal lukis. Maka dari itu, aku memilih bentuk bunga yang sederhana, yaitu bunga ini. Tolong yang tahu apa nama bunga ini, beritahu di komenan ya.
Awalnya ada masalah. Aku memakai cat poster bukan cat air. Cat posterku kering. terpaksa aku harus mencari cara untuk mengakalinya. tidak mungkin aku beli cat air yang mahal. Jadi disini aku berbagi informasi. Jika cat postermu kering, maka genangi cat dengan air dan cairkan kembali perlahan. Butuh kesabaran ekstra disini, sabar ya . Walaupun sulit memakai cat yang encer, tapi dengan kesabaran hasilnya pasti akan tetap baik. Dari ketidak-ahlianku dalam melukis, aku mencari banyak tutorial melukis di Youtube, mempelajarinya lalu mulai melaksanakannya. Dan akhirnya jadilah lukisan bunga yang aku tidak tahu namanya ini. (zii)
Foto Asli :
Materials:
1.Dakon game
2.Dakon contents
3.Two Players
Step:
1.Prepare the dakon contents.
2.Put the contents into a small hole.
3.Choose to play on the right or left.If you choose the right,the direction of the game to the right.If you choose the left,the direction of the game to the left.
4.Take one of the contents from a small hole.
5.Put one by one into the other small hole and your big hole.Not to be put your opponent in a big hole.
6.Continue to play until it stop in a your big hole.
7.When stopped at an empty place and the hand there is only one content.Then fill in the hole that is opposed to yours
8.Who has the most,he who wins
Kebanyakan
orang beranggapan kalau orang yang keren adalah orang yang terampil berbicara.
Tetapi, tidak semua orang bisa lancar berbicara di depan umum. Orang yang
pendiam cenderung menghindar dari hal tersebut. Terkadang berbicara santai
saja, mereka tidak bisa melakukannya dengan gampang. Umumnya mereka takut salah
dan memilih untuk berdiam diri saja. Tapi asal kita tau, orang yang pendiam dan
gak banyak omong tidak kalah kerennya dengan orang yang terampil berbicara.
Orang
yang pendiam identik dengan wajah datar, dingin, dan tidak berekpresi. Tapi
ternyata kebanyakan dari mereka punya bakat spesial. Memang benar kalau mereka
sulit untuk bisa mengungkapkan sesuatu dengan kata-kata. Tapi mereka biasa
mengungkapakannya dengan menulis di blog, bermain musik untuk menghilangkan
kesunyian, dan menggambar untuk mengekpresikan imajinasinya. Walaupun tak mudah
juga bagi mereka menunjukkan bakatnya kepada orang banyak.
Mereka
dapat mengasah dan mengembangkan bakat-bakat spesial yang mereka punya secara
terus-menerus. Mereka bisa menjadikannya bidang yang harus mereka kuasai di
dunia kerja. Hingga dapat menjadikan sebuah peluang sukses bagi mereka. Di sisi
lain, orang yang pendiam akan berhati-hati dalam berbicara dan hanya berbicara
soal kebenaran. Mereka lebih produktif juga, karena mereka tidak akan banyak
ngomong ketika mengerjakan sesuatu dan tetap fokus.
Orang
yang pendiam terlihat dingin, tapi sebenarnya mereka orang yang hangat dan
perhatian. Diam berarti mengamati, mereka sangat peka dan tahu banyak karakter
orang disekelilingnya. Dari hal-hal tersebut menunjukkan kalau mereka
menjadikan orang di sekelilingnya merasa nyaman dan tidak mungkin jika mereka
punya musuh. Sisi-sisi lain selain bakat spesial mereka tersebut, bisa menjadi
nilai tambah dalam mengantarkan mereka ke sukses besar di dunia kerja.
Dengan demikian, menjadi orang yang pendiam
tidaklah buruk. Mereka hanya lebih berhati-hati berbicara daripada kebanyakan
orang lainnya. Mereka punya banyak sisi positif yang sangat berpeluang
mengantarkannya ke sukses besar. (ZII)
Pagi yang cerah sekali. Hari ini aku
membawa kameraku dan pergi keluar untuk mencari inspirasi. Terlihat di tas yang
kubawa ada pin yang bertuliskan Institut Teknologi Bandung. Aku berjalan-jalan
menyusuri jalanan Kota Bandung yang asri. Orang yang lewat pasti bertanya-tanya
apakah aku seorang fotografer ?, mahasiswi jurusan DKV ?, Despro ?, atau bahkan
Arsitektur ?. Semuanya salah, aku hanyalah seorang mahasiswi jurusan Desain
Interior yang sedang mempersiapkan tugas akhirnya.
Dari kejauhan aku melihat seseorang,
sepertinya aku kenal. Tapi memori otakku ini sudah terisi penuh dengan tugas,
jadi sulit untuk mengingat-ingat. Orang itu semakin dekat, lalu dia menyapa.
“Hei…, lama gak ketemu ya !, gimana kuliahmu ?”
sapanya.
“Nabila ?, iya lama gak ketemu. Kuliahku ?,
emm… banyak yang harus diceritakan.” Jawabku.
“Baiklah, ayo kita ke kafe dan minum kopi
sambil ngobrol. Aku juga punya banyak cerita untukmu kok, Fan !” kata Nabila.
Seorang wanita dari jurusan Teknik Perkapalan
dan juga sahabat terbaik yang pernah ada, itulah Nabila. Dia sungguh wanita
yang kuat, karena bisa bertahan di jurusan tersebut.
Saat asyik mengobrol di kafe, ada
empat anak SMA yang kelihatannya sedang membolos atau sedang pulang pagi.
Terlihat bedge di seragam mereka yang bertuliskan kelas XI. Masa-masa itu,
kelas XI SMA, masanya untuk bersenang-senang, bercanda tawa riang dengan teman
seperjuangan. Tapi yang paling berkesan bagiku adalah saat kelas XII. Masa-masa
perang, yang dulu kusebut perang dunia ke-3. Perang untuk bisa masuk ke PTN.
Sangat ironis, tapi pada akhirnya aku bisa melaluinya dengan baik.
~~Flashback.
“Fanny!, tolong belikan Ibu sesuatu
di supermarket !” panggil Ibuku. “Ya…” jawabku. “Ini daftar apa yang harus kamu
beli.” tambah Ibuku. Aku hanya mengangguk. Supermarket yang aku tuju tidaklah
jauh dari rumahku. Di jalan aku terus melamun.Huft… liburan semester 1 kelas
XII. Tidak ada yang lebih membosankan dari pada menunggu hasil rapor terakhir
yang harus dimasukkan ke daftar nilai SNMPTN. Liburanku kali ini tidak tenang.
Nilaiku tahun kemarin sempat membaik dan aku harap kali ini bisa lebih baik.
Aku tidak yakin itu akan terjadi.
Kalau anak yang pintar, mereka pasti berfikir. Ini semester 5, apapun yang
terjadi nilaiku harus naik. Apalagi nilai mapel yang harus dikuasai untuk
jurusan kuliah yang akan dituju.Aku juga pasti berfikir demikian, tapi apa
daya rasa takutku melebihi keinginan untuk bisa lebih baik. Aku benar-benar
putus asa dan pasrah dengan apa hasilnya nanti. Di awal semester lalu aku sudah
membuat project berjudul MIN 87. Artinya rata-rata nilaiku kali ini
haruslah minimal 87. Project itulah yang membuatku termotivasi setiap
harinya.
Dari supermarket, aku langsung
menaruh belanjaan di meja ruang makan. Lalu kembali ke kamar dan merenung. Lama
sekali aku merenung. Setelah merenung cukup lama, aku membuka laptop dan
mencari informasi tentang jurusan. Aku berusaha mencari jurusan yang
benar-benar kuminati dan sesuai dengan kemampuanku. Tapi pada akhirnya, aku
hanya bisa menemukan fakultasnya saja. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. PTN yang aku tuju adalah ITS, ITB, UNS, dan
pilihan terakhir ISI.
~~~
Hari pertama sekolah di semester 2
kelas XII atau bisa disebut hari penerimaan rapor. Aku tidak tau harus
bagaimana. Sebelum penerimaan rapor, dikelas ada sosialisasi dari UI. Aku
sedikit termotivasi disana, intinya jangan takut ambil jurusan. Setelah itu,
apa yang ditunggu-tunggupun tiba. Ayahku sudah sampai sekolah dan masuk kelas.
Dengan perasaan yang tidak tenang aku menunggu hasilnya.
Absen pertama, walimuridnya sudah
keluar dari kelas. Semua anak-anak di kelasku menggerumbul. Tapi saat dilihat,
ternyata daftar nilai dan rangkingnya tidak ada. Mengecewakan. Aku dan
anak-anak di kelasku berusaha menenangkan diri dengan mengobrol terus. Sampai
pada akhirnya aku lupa apakah Ayahku sudah keluar atau belum. Aku rasa beliau
sudah pulang. Aku bergegas pulang dan langsung melihat raporku.
Aku
sudah melihatnya, dugaanku benar. Ranking turun, nilai rata-rata naik lebih
dari yang diharapkan. MIN 87, hasilku lebih dari 87, tapi 88,29. Pencapaian
yang luar biasa bagiku. Walau rankingku jelek sekali. Rasanya ingin menangis,
bukan menangis senang tapi sangat sedih. Bagaimana tidak, aku tidak mempermasalahkan
ranking. Tapi ada beberapa nilai mapel yang turun. Air mataku tidak bisa turun,
rasanya seperti tertusuk benda yang begitu tajam. Aku harus terima, ini buah
dari ketidak-sungguhanku di semester 5 ini. Menyesal, aku benar-benar menyesal.
~~~
Hari-hari
selanjutnya, aku masih merasa sangat menyesal. Aku masih tidak bisa menangis
hingga saat ini. Hari demi hari aku jalani. Sosialisasi dari berbagai PTN terus
berdatangan. Putus asa, sempat aku putus asa saat sosialisasi dari ITB. Aku
benar-banar ingin menangis saat itu. Entah kenapa, dadaku terasa sesak sekali
mendengar bagaimana kakak-kakak ITB itu menceritakan soal kampusnya, kehidupan
SMA-nya, lolosnya mereka dari SNMPTN. Semua cerita itu bagai tusukan yang tiada
henti.
Setelah
selesai sosialisasi, aku langsung pulang. Pergi ke kamar, mengunci pintunya dan
menagis sejadi-jadinya. Aku benar-benar putus asa. Dalam batinku aku terus
mengatakan, “Aku memang salah, aku tidak sungguh-sungguh menjalani semester 5
ini. Benar kalau nilaiku banyak yang naik, tapi banyak juga yang turun.
Harapanku masuk ke PTN rasanya sirna, SNMPTN ?, tidak ada harapan. Semuanya
sudah berakhir disini, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi”.
Suatu hari disekolah.
“fan, kamu harus ngisi !. Ini daftar jurusan
dan PTN yang kamu inginkan untuk SNMPTN.” Kata teman sekelasku.
“Apa harus sekarang ?” tanyaku.
“Aku rasa tidak….tapi lebih cepat kan, lebih
baik.” Jawabnya.
Tidak taukah dia kalau aku sedang frustasi
sekarang ?. Aku menjadi orang yang begitu terpuruk. Rasanya PTN itu mustahil
bagiku.
Nabila
menghampiriku, dia memukulku dengan kata-kata kejamnya.
“Apakah kau ini orang yang lemah ?, kau
bukanlah temanku jika selalu terpuruk seperti ini !” kata Nabila.
“Aku hanya……..” aku ingin menjawab.
“Sudahlah jangan beralasan lagi. PTN tidak akan
mau menerima orang terpuruk seperti dirimu sekarang ini. Kembalilah ke dirimu
yang dulu yang selalu bersemangat. Aku tidak mau tau, pokoknya besok kau harus
mengisi daftar SNMPTN itu.” sela Nabila.
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kata-kata
Nabila seperti tangga yang tinggi yang mengantarkanku ke langit yang lebih
tinggi dengan sinar matahari yang bersinar sangat terang.
Malam
harinya, aku menulis beberapa pilihan jurusan. Tidak hanya Nabila, tapi Ayah,
Ibu, Kakak, dan semuanya, satu-persatu memberi dukungan bagiku. Sudah
kuputuskan Jurusan SNMPTN-ku. Lihat saja besok, aku akan mengisi daftar itu.
Pertama, Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM. Kedua, Arsitektur, ITS. Ketiga,
Desain Interior, ITS.
Walaupun
agak ragu, tapi besoknya aku benar-benar menulisnya di daftar. Penantianku lama
sekali. Sampai pada akhirnya, untuk berjaga-jaga aku ikut SBMPTN. Untuk kedua
kalinya aku mendapatkan hasil yang tidak memuaskan. Aku tidak bisa lolos
SNMPTN.
“SNMPTN emang gak bisa dijagain.” kataku.
“Tidak apa-apa, masih ada SBMPTN !” kata
Nabila.
“Apa kamu gak sedih ?, bukannya kamu juga tidak
bisa lolos ?” tanyaku.
“Tak apa. SNMPTN emang punya banyak kriteria
khusus dan kamu tau apa….misterius.” kata Nabila.
Kami tertawa bersama setelahnya. Tidak ada raut
wajah kecewa lagi di wajah kami berdua.
Tak
lama setelah itu, SBMPTN dimulai. Nilai rapor tidak ada nilainya dimataku
sekarang ini. Tes SBMPTN sudah didepan mataku. Tes ini lebih bisa diandalkan.
Aku mati-matian membujuk Ibu dan Ayahku untuk mengizinkanku sekolah di Bandung.
Aku mengambil jurusan yang tidak begitu tinggi, tapi lumayan banyak peminatnya.
Desain Interior, ITB. Lalu Nabila ?, dia tak akan bisa jauh dariku, dia ambil
jurusan yang sangat berani. Teknik perkapalan, ITB. Akhir yang sesungguhnya,
kami berdua sama-sama diterima, kami juga dapat bidik misi. Aku sangat
bersyukur, Allah ternyata punya jalan lain yang lebih baik dan lebih bagus
untuk kulalui.
~~Flashback End.
Kembali
ke kafe tempatku dan Nabila berada.
“Hei kau ngelamun ya ?” Tanya Nabila.
“Oh… mengagetkan saja. Lihatlah anak-anak SMA
itu, apa kau ingat sesuatu ?” jawabku.
“Aku masih ingat dengan jelas walau sudah
hampir 4 tahun lalu. Dan bagaimana terpuruknya kau saat itu” katanya sambil
tertawa.
“Ha ha , kau benar. Tapi itu tidak lucu
sekarang. Aku mungkin akan memukulmu jika berkata seperti itu lagi.” kataku.
Selanjutnya kami mulai berbicara mengenai
bagaimana diri kami dulu saat SMA dan tertawa bersama.
Saatnya
pergi ke kasir untuk membayar.
“Lho Fanny kesini lagi ?, apa gak sibuk buat
tugas kuliah ?” Tanya pemilik kafe.
“Sibuk sih bu, tapi saya tidak bisa mengabaikan
temanku itu.” kataku sambil menunjuk Nabila yang duduk di kursinya.
“Kalau saya mau ganti desain interior kafe ini
lagi, bolehkan kalau saya menghubungi kamu lagi. Desain kafe saya yang kamu
buat ini sangat sesuai dengan yang saya inginkan.” kata pemilik kafe.
“Tentu saja. Tapi setelah saya menyesaikan
skripsi saya.” jawabku.
Dan
begitulah, bagaimana semuanya berakhir. Janganlah takut untuk melakukan
sesuatu. Gagal itu biasa, tapi bangkit berkali-kali itu baru luar biasa.
Jangan selalu terpuruk,Tetap semangat dan yakin bisa. Kita tidak akan pernah
tau apa yang sudah direncanakan Allah untuk kita. Tapi percayalah Allah selalu
punya rencana yang sudah disusun rapi dan sesuai dengan apa yang kita harapkan.
(ZII)
Pengalaman mengerikan itu berawal dari pendaftaranku ke STSN (Sekolah Tinggi Sandi Negara). Berbagai tesku jalani dan satu-persatu lulus dengan mudahnya. Padahal aku ini seorang perempuan, tes fisik maupun tes akademis tidak masalah bagiku. Tahun pertama kuliahku, entah aku ini beruntung ataukah sial, aku mendapat tugas yang sangat penting. Dokumen Negara telah dicuri dan semua datanya ada seorang hacker professional yang terkode. Aku harus melacak keberadaan hacker itu dan memecahkan kode di laptopnya. Aku tidak sendiri karena aku seorang perempuan. Aku ditemani oleh seorang senior laki-laki, Leon.
Bogor 08:12
Kabarnya hacker itu masih ada
di Bogor. Tak kusangka semua petunjuk mengharuskanku mengelilingi kota Bogor.
Aku mencari tau profil si hacker tapi dengan semua kemampuan aku hanya bisa
menemukan satu website bernama Davinci yang terhubung dengan twitternya, @DLx.
Websitenya terkode, sebenarnya ini mudah diatasi dengan melacak alamat IPnya.
“Ini tidak mudah, mau tidak mau kita harus mencari keberadaannya. 9 kode…” kata
Leon. “tapi bukankan soal mencari bukankah itu tugas seorang detektif atau apa
lah …” ungkapku. ”Sudahlah, ini tugas rahasia. Lebih baik kita jalankan saja” ungkapnya
memotong kata-kataku. Aku hanya diam saja, dia termasuk senior yang paling
dihormati dikampus.
Jl. Raya Bogor 10:16
Berawal di sebuah ruah di Jl. Raya
Bogor disana si hacker tinggal sebulan lalu. “Rumah ini sekarang kosong
?” tanya Leon.
”ehm..”
jawabku.
“berantakan
sekali dan menyeramkan !” ungkapnya.
“Hah ?, apa
kau takut hantu ?, lihat wajah takutmu itu !, hahaha…” ejekku.
“Dasar kau, aku tidak
takut !. Itu hanya waspada !”
Daripada rasa takut,
Aku rasa Leon lebih menunjukkan sikap khawatir. Apa yang dikhawatirkannya ?,
apa dia takut kalau misi ini tidak berjalan lancer ?, aku tak tau dan aku hanya
mau focus ke misi.
Aku melihat ada sebuah amplop coklat
penuh tulisan angka dan huruf. Ini hanya tulisan biasa tapi aku menemukan
rangkaian angka. “101235….bukankan ini bisa menjadi tanggal ?. Januari, 2015
….” Spekulasiku. “Tanggal 23, coba buka amplopnya” tanggap Leon. Ada sebuah
tutup flasdish warna biru tua dan aku rasa itu merek Kingston dan ditutup itu
ada tulisan berbentuk huruf D besar, kode 1.
Hari-hari berikutnya kami terus
mendapat petunjuk- pentunjuk yang sangat sulit kami pecahkan. Sebagian dari 8
kode yang sudah kami temukan dipecahkan oleh Leon. Sepertinya Leon tau
segalanya tentang Kota Bogor ini. Kode 2, huruf S di sebuah bangku sekolah di SMP
Islam Al-Muklisin. Kode 3, E, di poster biasa yang salah satu huruf e besar-nya
di tulis dengan tangan di sebuah halte di dekat Istana Bogor. Kode 4, N, di
kertas sticky notes di sebuah lampu di Kebun Raya Bogor. Kode 4 sampai 8,
R,U,G,A, ada di tembok-tembok di jalanan dekat STSN. Setiap kami memecahkan
kode, di website si hacker akan muncul gambar tempat dimana kode itu
ditemukan. Ini seperti sudah direncanakan sebelumnya, hacker itu tau gerak-gerik
kami.
Asrama STSN 18:53
Leon dan aku terkejut
kenapa petunjuk selanjutnya ada di Asrama STSN dan ada dikamar salah satu
mahasiswa putri, disini aku harus mencarinya sendiri tanpa Leon. Disana ada
Lami kembaran Leon Apa mungkin Lami ?. Kejahatan seperti ini tidak akan bisa
kalau tidak dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli. Tidak ada bedanya
dengan Leon, Lami adalah mahasiswa terbaik dan sangat disegani bahkan aku menyeegani.
Diam-diam kubuka laptop di atas meja dan menuju tempat diluar jangkauan
orang-orang.
Laptopnya terkunci password dan aku
mencoba memecahkan passwordnya. Setelah lama passwordnya adalah lastl4stO. Kode
terakhir O. Huruf sebelumnya D-S-E-N-R-U-G-A-O, ini DANGEROUS. Kubuka website hacker
itu, kumasukkan kode yang sudah aku dapat dan dapat terbuka. Betapa terkejutnya
aku, dokumennya…, dan pelaku sebenarnya bukan Lami melainkan kembarannya, Leon.
Apa ini jadi Leon hanya membantuku untuk memperoleh hasil curiannya yang hilang
dari kembarannya sendiri. Rasanya aku ingin berteriak sekencang-kencangnya saat
itu juga. Aku tidak punya keberanian, aku menuju kamarku tanpa sepengetahuan
Leon dan mengemasi barang-barangku dan melarikan diri ke Jakarta dengan
dokumennya ditanganku. “Dasar payah…” aku menangis disepanjang perjalanan.
Jakarta 15:30
Masih terbayang-bayang
bagaimana aku bisa melarikan diri gara-gara hal konyol itu. Bisa dibilang
sekarang ini, aku sedang bersembunyi di sebuah apartemen sederhana. Aku
berusaha membuka mataku setelah tidur siangku yang panjang. Kubuka tirai
kamarku dan cahaya mataharipun langsung masuk menghangatkan apapun yang ada
dikamarku. Aku mengecek pesan di ponselku. ‘Tidakkah kau ingin pulang ke Bogor
?, pihak Sekolah tidak akan mengeluarkanmu ! –Diani’, aku terhenyak.
Aku merindukan kotaku, sudah setahun
ini aku meninggalkannya. Bukannya tidak mau untuk pulang tapi pengalaman
mengerikan itu menjadikanku enggan untuk pulang. Tapi hari ini aku memutuskan
kembali. Aku muak menjadi seorang yang terpuruk dan aku akan mengungkapkan
semuanya tentang dokumen itu.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)